top of page

Resto Everfresh Fish Market, Tanah Abang

  • lifeisprogressive
  • Aug 24, 2016
  • 2 min read

Satu alasan kenapa saya bisa tahu tempat ini adalah karena referensi dari teman kantor saya. Teman saya yang satu ini memahami saya yang penggemar makanan ikan terutama menu ikan bakar. Selain dia merekomendasikan Ikan Bakar Pak Tarjo, Palmerah (yang akan saya bahas setelah ini), dia juga memberi referensi tempat ini. Walaupun Ikan Bakar Pak Tarjo lebih terkenal, hanya saja teman saya ini belum pernah sekalipun mencobanya, satu tempat yang pernah dia kunjungi dan menurutnya enak adalah ya tempat ini, Restoran Everfresh. Everfresh bisa dibilang sebagai pasar ikan, karena selain sebagai restoran, tempat ini juga menjual berbagai ikan laut maupun ikan air tawar, namun dengan suasana ala restoran. Jadi jangan komplain ya, kalau makan di tempat ini tercium aroma amis khas ikan tentunya. Tapi jangan khawatir ada spot-spot tertentu yang tidak terlalu tercium aroma amisnya.

Ketika kita masuk ke dalam restoran ini, kita langsung disuguhkan beberapa macam ikan dalam kondisi masih segar dengan harga yang bervariasi. Saya memilih ikan kuwe bulat, dimana 1 kilo harganya 145 ribu rupiah. Harga yang sangat fantastis untuk ukuran saya. Di depan tempat ikan itu ada tertulis "Diskon 20% bagi yang makan di tempat"..."wah, kebetulan nih..." pikir saya ini adalah kebetulan yang sangat menguntungkan. Saya meminta ikan itu untuk dibakar dengan bumbu kecap manis.

Kira-kira 10 menit saya menunggu, ikan saya pun datang. Alangkah terkejutnya saya, ternyata ukurannya sangat besar. Saya merasa ragu untuk menghabiskannya sendirian. Dengan ukuran yang seperti ini, ikan ini bisa dinikmati 3-5 orang. Soal rasa, kesan pertama yang saya adalah biasa saja, tapi tidak mengecewakan juga, lumayanlah. Rasanya sesuai dengan namanya Ikan bakar kecap asam manis, setelah dirasa ada asam-asamnya, mungkin dari jeruk nipis. Menurut saya, di sini yang kurang adalah sambalnya, sambalnya ada 2, sambal kecap dan sambal cabe, anehnya sambal cabe tapi kok ada asem-asemnya. Terlalu banyak asem-asemnya membuat rasa orisinal si ikan jadi tidak berasa. Niatnya mungkin supaya tidak tercium bau amis ikan kali ya.... Akhirnya, separuh ikan bisa saya habiskan, tetapi separuh lagi saya tidak sanggup. Saya pun minta sisa untuk dibungkus saja untuk makan di rumah. Malam, saya habiskan itu separuhnya, belum juga habis saya sudah merasa bega duluan, apalagi rasa asam yang ada di bumbu ikannya bikin tambah bega lagi.

O iya, harga yang harus saya bayar untuk 1 kilo ikan kuwe bakar dengan 1 piring nasi dan es jeruk adalah 200K lebih. Saya pun langsung wwooow.... Lho??dimana diskonnya, bukannya ada diskon tadi. Ternyata yang didiskon hanya jasa untuk memasak, bukan harga ikannya. Dimana ongkos memasak ikan gak lebih dari 10rb... artinya cuma dapet potongan 2000 perak saja... What de F... Tapi, it is alright men... itu ikan khan mestinya bisa dikonsumsi sampe 5 orang, jadi khan bayarnya bisa patungan. Kalo untuk makan bersama-sama, misalkan buka puasa bersama teman-teman kantor, sebenarnya asyik juga tempat ini. Apalagi tempat ini bisa dibooking.

Comments


You Might Also Like:
P6110327
P7171168
P2130282_edit
P3260274_edit
P2260067_edit
Siapa Saya?

Nama saya adalah Yudistiro Sampurna, biasa orang memanggil saya Yudis. Saya bekerja sebagai seorang arsitek yang hobinya adalah jalan-jalan, bermain dan mendengarkan musik, penyuka fotografi dan videografi.

 

Read More

 

Join my mailing list

Search by Tags

© 2016 by Yudis Sampurna. Proudly created with Wix.com

bottom of page